Sunday, April 22, 2007

Testimoni

Lembar ini disediakan untuk pengunjung blog yang ingin memberikan kesan dan pesan secara pribadi kepada pemilik blog ini dan isinya bebas, asal dibatasi dengan kesopanan dan kesantunan.
Klik Comment di bawah ini untuk memberikan testimoni dan terima kasih atas perhatiannya

Labels:

Saturday, April 21, 2007

Kegagalan

Kegagalan yg lalu
Aku harap takkan lagi terulang
Aku harus melanjutkan harapanku
Meskipun rasanya sangat sulit

Banyak sekali yang harus aku lakukan
Aku rela berkorban apa aja
Asal aku menjadi orang yg berhasil
Seperti harapanku

Labels:

Arti Kejayaan

Kau begitu dipuja
Kau bagaikan orang yang paling sempurna di dunia ini
Banyak orang menyebut-nyebut namamu dalam mimpi
Begitu juga dalam dunia sadar mereka
Rela membuang uang, tenaga, dan juga perhatian
Semuanya dilakukan hanya demi melihatmu

Tak ada lagi rasa malu saat berteriak-teriak
memanggil-manggil namamu
Dan tak ada lagi lelah yang dirasakan
Semuanya hilang begitu melihatmu beraksi di panggung

Suaramu yang begitu merdu
Wajahmu yang begitu tampan
Kulitmu yang begitu putih
Tingkahmu yang begitu lincah

Meskipun kami hanya tahu tentang dirimu melalui media
Tapi beritamu begitu kami nanti

Sekarang....
Dimanakah kau
Tak ada lagi headline tentangmu
Tak ada lagi berita sedikit pun tentang dirimu
Kehidupanmu seperti tak berarti lagi bagi banyak orang

Apakah kau sudah tak lagi bernyanyi
Bagaimana kau memenuhi kebutuhan hidupmu
Padahal dulu kau bergelimang harta
Buah kerja kerasmu

Namamu dikenal di seluruh antero dunia
Banyak penghargaan yang kau raih
Namun apa artinya semua itu kini....
Andaikan kejayaan tak pernah hilang

Labels:

Apa Yg Akan Kulakukan

Aku berada di dalam keadaan yang sangat membingungkan. Aku gak tahu apa yang harus aku pilih demi masa depanku nanti. Apakah aku harus pindah dari sekolahku yang baru beberapa bulan menjadi tempatku mencari ilmu, ataukah aku tetap bertahan di sekolahku demi kuliahku nanti. Kalau aku pindah dari sekolahku sekarang, aku akan kehilangan sejumlah uang yang cukup banyak demi membayar uang sumbangan di sekolah baru yang aku inginkan selama ini. Padahal uang itu bisa digunakan untuk membayar biaya masuk Perguruan Tinggi yang aku inginkan beberapa tahun ke depan nanti. Tapi kalau aku gak pindah dari sekolahku ini, aku gak tau apa yang aku dapatkan. Aku seperti orang bodoh yang gak bisa dan gak tau apa-apa. Aku merasa sangat tertekan dan tersiksa. Rasanya yang ada di pikiranku hanya ada pemberontakan terhadap kondisi sekolah.

Aku gak pernah sempat belajar di rumah karena aku selalu merasa sangat lelah baik fisik maupun psikis setelah pulang sekolah. Proses belajar di sekolahku memang berbeda dari sebagian besar sekolah yang ada di kotaku. Aku harus menjalani sekolah dari pukul tujuh kurang seperempat sampai pukul setengah empat sore. Padahal di sekolah aku hanya mendapatkan sedikit ilmu dari guru-guru. Banyak dari guru yang membimbingku, menuntut setiap muridnya mengerti dengan sendirinya tanpa penjelasan dari guru. Kalau ada yang tidak mengerti, kami disuruh bertanya pada teman kami yang lebih mengerti. Padahal sebagian besar dari kami tak paham apapun. Lalu apa gunanya guru? Dan untuk apa guru dibayar kalau tidak melakukan apa-apa demi memintarkan murid-muridnya?

Belum lagi tugas-tugas yang memerlukan banyak waktu dalam pengerjaannya. Biasanya, hampir semua guru memberikan tugas pada kami dalam waktu yang hampir bersamaan. Bahkan ulangan pun dilakukan di tengah-tengah pemberian tugas. Aku sering kebingungan, tugas apa yang harus harus dikerjakan terlebih dahulu. Semua guru menuntut murid-muridnya mengumpulkan tugas tepat waktu tanpa peduli berapa banyak tugas yang harus kami dikerjakan pada saat yang sama.

Semua guru juga menuntut murid-muridnya untuk selalu siap bila sewaktu-waktu mereka ingin mengadakan ulangan harian. Padahal, kapan kami sempat belajar? Dan apakah yang akan kami isikan pada kertas ulangan kalau kami belum mengetahui apa-apa dari materi yang juga tidak diterangkan?

Aku gak tau bagaimana aku bisa pintar dengan cara yang seperti itu. Aku ingin melihat bagaimana orang yang sangat pintar (genius) mengatasi masalah seperti ini? Apakah mereka akan tetap pintar kalau mereka berada dalam keadaan yang penuh tekanan seperti sekarang ini?

Waktu di sekolah yang lebih banyak dibandingkan di rumah biasanya hanya aku isi dengan melamun saat pelajaran kosong dan juga aku isi dengan tidur kalau aku benar-benar lelah setelah semalaman mengerjakan tugas yang harus segera dikumpulkan. Sebenarnya aku ingin mengisi jam kosong yang ada di sekolah dengan belajar. Karena setiap harinya pasti ada jam kosong yang cukup lama yang disebabkan oleh ketidakhadiran guru. Tetapi keadaannya selalu tidak memungkinkan. Selalu saja ada keramaian yang mengganggu konsentrasi belajarku. Kadang, aku juga memaksakan diri belajar di rumah meskipun aku sangat lelah kalau aku sedang ingat banyaknya materi yang belum aku mengerti. Tapi biasanya, besoknya aku akan langsung tidak enak badan.

Apakah aku harus mengisi masa remajaku dengan keadaan seperti ini terus? Apakah aku akan kehilangan cita-citaku yang tahun lalu sudah aku rencanakan dengan matang?

Ya memang gak semua guru di sekolahku seperti itu. Tapi sebagian besar memang seperti itu. Masih ada sih guru yang selalu perhatian pada muridnya dengan cara menerangkan materi dan dengan membuat suasana belajar sangat menyenangkan, tapi jumlahnya hanya satu atau dua orang saja.

Labels:

Cinta yang Kurasakan

Aku gak pernah mau ngerasain cinta yang seperti ini. Cinta yang jelas, apakah cintaku terbalas atau hanya bertepuk sebelah tangan saja. Selama ini aku mungkin udah nunjukin ke Dia kalau aku suka padanya dan aku rasa Dia pun udah menyadarinya sejak awal aku memperhatikannya. Yang aku dapatkan juga seperti cinta. Dia selalu ada di sampingku setiap hari. Baik saat berada di sekolah, saat pulang sekolah, bahkan hari libur pun kami masih tetap bersama. Entah pergi ke tempat refreshing, berenang, ataupun hanya menghabiskan waktu bersama di rumahku untuk ngobrol.

Kalau Dia gak punya perasaan yang sama ke aku. Mungkin Dia akan selalu menghindar dari aku dan akan menolak saat aku mengajaknya pergi bersama. Tapi Dia sama sekali gak begitu. Dia selalu ada dan selalu mau menemani aku kapanpun aku membutuhkannya. Meskipun kami gak pernah pergi berdua. Selalu bersama teman-temanku atau bersama teman-temannya. Dia gak pernah keberatan kalau aku selalu ikut kemanapun Dia pergi bahkan Dia kelihatan senang. Akupun bingung menentukan sikap. Mungkin aku yang kelihatan ngebet banget memiliki Dia. Tapi apa aku salah? Aku merasa Dia juga suka sama aku.

Setelah aku berpisah dengannya tanpa salam perpisahan di hari terakhir berada di SD, aku masih merasa Dia mungkin akan selalu merindukan aku. Tapi ternyata kenyataannya lain dan jauh dari anganku. Dia udah punya pacar dan Dia kelihatan sangat dewasa sekarang dengan menggandeng mesra pacarnya. Bisa dibayangkan bagaimana hancurnya hatiku saat itu. Aku gak bisa lagi berpikir. Aku merasa Dia jahat banget ke aku yang selalu mengharapkannya.

Mungkin Dia gak salah. Kami berdua tidak memiliki hubungan yang terlalu berarti untuk selalu diingat dan kami pun sudah berpisah cukup lama. Kami berdua gak mungkin bisa bertemu lagi. Perbedaan kami pun sangat jauh, baik jarak sekolah kami, tingkat kedewasaan, dan juga kemampuan kami dalam belajar. Tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk merubah seseorang menjadi lebih dewasa. Dan Dia juga berhak merasakan cinta dari orang lain yang juga mencintainya. Begitu juga aku. Hanya saja aku gak pernah bisa ngelupain Dia dan selalu berharap Dia akan kembali padaku serta memperbaiki semua kesalahanku padanya.

Tapi semuanya sudah gak mungkin lagi sekarang. Aku gak mungkin kembali menikmati saat-saat bersamanya lagi. Aku kurang beruntung. Aku bertemu dengannya saat kami masih sama-sama kecil dan masih belum mengerti apa arti cinta dan bagaimana menjalani hidup penuh cinta bersama. Orang lain yang bertemu dengannya saat Dia sudah dewasalah yang beruntung. Karena Dia sekarang sangat cakep, tinggi dan termasuk cowok idaman di sekolahnya. Gak seperti dulu yang terkenal aneh dan kekanak-kanakan banget.

Labels:

Harapan

Saat ini aku masih ingin bermimpi. Dengan bermimpi, aku akan mempunyai semangat untuk maju dan meraih apa yang selama ini aku dambakan. Tapi, saat ini aku gak mau bermimpi terlalu jauh. Karena saat halangan atau masalah kecil datang aku bisa saja sangat down dan sangat kehilangan semangatku. Aku gak mau itu terjadi lagi padaku. Aku gak mau semangat yang aku miliki untuk meraih cita-citaku saat ini hilang lagi seperti beberapa waktu lalu. Aku ingin meraih cita-citaku secara bertahap. Mulai dari berusaha mendapatkan nilai yang stabil dan cukup baik di semua pelajaran MIPA agar aku bisa masuk ke jurusan IPA di kelas dua nanti, lalu aku berusaha meraih kursi di UNAIR maupun UI. Kemudian aku berusaha belajar dengan baik di Universitas itu agar aku bisa menjadi seorang dokter spesialis jantung. Mudah-mudahan semua itu dapat terwujud meskipun sangat susah terjadi dan memerlukan banyak pengorbanan.

Aku tahu usahaku saat ini masih minim akibat aku masih sering belum bisa nerima keadaan yang sudah terjadi selama lebih dari setengah tahun. Aku masih merasa terbuang jauh dari kehidupanku dulu yang penuh dengan semangat bersaing. Aku selalu teringat dengan sekolah yang selama ini aku damba-dambakan. Aku seakan merasa aku bersekolah di sana, aku merasa itulah duniaku yang sebenarnya. Aku juga harus kehilangan hobi yang dulu sering aku lakukan, berenang, membaca novel, nonton film barat saat malam hari, bermain bola, dan banyak lagi. Aku terpaksa harus kehilangan semua hobiku karena jadwal harianku yang sangat melelahkan. Mudah-mudahan aku cepat melupakan kegagalanku di masa lalu dan bangkit. Karena yang aku hadapi sekarang adalah masa meraih masa depan. Aku gak ingin mengalami kegagalan yang kedua kalinya akibat selalu menginginkan hal yang tidak mungkin lagi terjadi. Dan biar bagaimanapun waktu tidak dapat diputar ulang untuk memperbaiki kesalahanku yang lalu.

Labels:

Kawanku

Foto itu adalah foto teman-temanku yang sangat ramai dan membuatku pusing. Mereka sering ngajak berbicara aku berbarengan sehingga aku bingung siapa duluan yang harus aku dengarkan. Tapi, mereka membuat hari-hariku di sekolah tidak membosankan. Kalau aku tidak berteman dengan mereka, mungkin aku sudah stres sejak dulu karena keadaan di sekolah yang membuatku tertekan. Aku dan teman-temanku harus menghabiskan sebagian besar waktuku di sekolah, jadi pasti sangat menyiksa jika aku kesepian di sekolah. Sebenarnya, sifat aku dan sifat mereka berkebalikan. Mereka sangat suka foto dan suka berpose. Sedangkan aku sangat tidak suka difoto dan paling gak bisa berpose. Aku selalu kabur jika ada yang mau memfotoku. Aku waktu SMP dulu terkenal sangat pendiam. Tapi setelah SMA aku sangat cerewet dan suka berulah. Teman-teman lamaku bahkan terheran-heran dengan perubahan sikapku itu. Tapi kalau gak begitu aku akan sangat tersiksa karena tidak bisa melampiaskan kebosananku saat berada di sekolah.

Labels:

Cinta Pertamaku

Cinta pertama memang tidak terlupakan. Sudah berpisah selama 4 tahun, tidak mengurangi rasa cintaku padanya. Aku malah ngebet banget ketemu sama Dia hanya sekedar melihat wajahnya. Kata beberapa orang teman lamaku, Dia tambah cakep, tinggi dan punya banyak penggemar. Padahal, Dia sama sekali gak begitu waktu masih menjadi teman dekatku. Dia dulu kecil, pendek, tingkah laku dan cara berjalannya aneh, bahkan Dia dulu gak punya teman akrab. Sebenarnya, aku sudah pernah melihat Dia jalan sama pacarnya saat SMP, mesra banget . Saat itu aku merasa benar-benar merasa kehilangan Dia untuk selamanya. Aku juga saat itu merasa tidak akan pernah kembali bersama dengannya karena perbedaan Kami yang sangat jauh. Dia tidak bisa masuk sekolah negeri karena nilainya tidak memenuhi standar, sedangkan aku bersekolah di sekolah negeri favorit di tengah kota. Aku merasa Kami akan semakin jauh semakin tumbuh dewasa nanti.

Tapi, kenyataannya lain sekarang. Aku gak bisa masuk ke SMA negeri favorit di tengah kota. Sekolahku berada di pinggiran yang mutu pendidikannya jauh dari sekolah favorit di tengah kota. Aku semakin dekat dengan Dia. Dia berada di sekolah yang masih satu kawasan dengan sekolahku. Bahkan sekolah Kami sering mengadakan kerja sama dalam beberapa kegiatan ekstrakulikuler. Tapi aku gak pernah ikut serta, karena aku sama sekali gak minat dengan ekstakulikuler di sekolahku yang membosankan. Sesekali aku ingin ikut serta dalam acara-acara yang diadakan secara kerja sama antara sekolahku dengan sekolahnya. Tapi aku gak ingin kecewa karena tidak bisa bertemu dengannya. Apalagi kalau aku melihat dia lagi bersama pacarnya lagi. Aku gak ingin hatiku hancur lagi. Akankah aku akan kembali dipertemukan denagan Paul? Dan akankah rasa cinta diantara kami tetap ada sampai nanti kami bertemu lagi suatu hari nanti? Aku harap begitu. Tapi aku gak mau terlalu berharap agar aku tidak terlalu kecewa jika semua ini tidak akan pernah terwujud. Karena semuanya pasti akan berubah seiring berjalannya waktu.

Labels:

Masa Remaja

Sebagai remaja, aku ingin menikmati masa remajaku. Tapi, di lain sisi aku ingin mengukir prestasi dan mewujudkan cita-citaku. Aku bingung! Apa yang harus aku lakukan. Aku gak ingin cita-citaku hanya jadi harapan yang tidak mungkin terwujud dan hanya menjadi kenangan belaka. Tapi aku juga ingin bersenang-senang dengan teman-teman seusiaku. Apakah kedua hal itu tidak dapat berjalan berbarengan?

Labels:

Bimbang

Saat kita mempunyai waktu dan kesempatan, hendaknya kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Seperti kata pepatah bahwa waktu adalah uang. Tapi apakah orang yang mengikuti pepatah itu akan tetap pada prinsipnya saat keadaan sekitarnya tidak mendukung. Saat waktu yang dimilikinya hanya bisa berlalu dengan sia-sia. Tanpa dapat melakukan apa-apa. Apa ya, kira-kira yang dapat dilakukan orang itu untuk kembali pada prinsipnya?

Labels:

Bayangmu Temani SepiQ

Cinta kadang sulit ditebak

Saat Dia ada, kita tak sadar akan keberadaannya

Kita akan sadar setelah kita kehilangan orang yang kita cintai itu

Atau saat kita ada dalam sepi

Bayangan Dia tiba-tiba muncul

Suatu ketika kita marah-marah

Kenapa anak yang tidak pernah kita perhatikan muncul

Tiba-tiba mengganggu pikiran kita?

Memang kita tidak bisa mengatur perasaan cinta kita pada seseorang

Kita hanya bisa menerima itu dan menikmatinya

dengan tawa dan bahagia kita saat mengingatnya

Labels: